Pada hari Minggu, serangan organisasi separatis dan teroris Papua (KST) membunuh kepala Badan Intelijen Nasional Papua (BIN) Indonesia (25 April). Di Desa Dambet, Kabupaten Beoga, Papua, Kepala BIN Papua tewas dalam baku tembak dengan KST Papua.
BIN mengumumkan kronologis baku tembak yang mengakibatkan tewasnya Kepala BIN Papua Brigjen I Gusti Putu Danny Karya Nugraha. Saat survei lapangan untuk mempercepat pemulihan keamanan, Danny diserang oleh KST Papua.
Deputi BIN, Wawan Hari Purwanto mengungkapkan, kunjungan pimpinan tertinggi BIN Papua ke daerah itu untuk meningkatkan semangat dan semangat masyarakat setempat menyusul aksi tak berperasaan KST. Menurut Wawan, kekejaman KST Papua selama ini meresahkan masyarakat setempat.
Penyadapan dan penyerangan terhadap Kepala BIN Papua dimulai saat patroli Satgas BIN didampingi Satgas TNI-Polri tiba di Desa Dambet, Kecamatan Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, sekitar pukul 15.50 WIB, Minggu (25/5). /4). KST Papua mencegat Satgas BIN dan Satgas TNI-Polri saat itu.
“Kemudian terjadi penembakan di sekitar gereja Kampung Dambet,” jelas Wawan.
Empat sepeda motor dibawa ke Desa Dambet oleh Kepala BIN Papua dan tujuh anggota. Geng-geng separatis Papua sebelumnya telah menyerang Kampung Dambet, membakar rumah-rumah penduduk dan gedung-gedung pendidikan, termasuk perumahan guru.
Pada Sabtu (17/4), terjadi kebakaran di Desa Dambet, menyebabkan rumah Kepala Suku Eber Tinal terbakar.
Penembakan terhadap Dani dilakukan oleh kelompok Lekagak Telengen, menurut Panglima Besar Papua, Mayjen Ignatius Yogo Triyono. Jenazah Danny akan disemayamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta, dan akan diangkat menjadi Mayjen secara anumerta.
Brigadir Jenderal Danny tewas membela Negara Kesatuan Republik Indonesia, menurut pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati (NKRI). BIN, katanya, telah proaktif menjaga stabilitas dan keamanan Papua.