Di sela-sela KTT Khusus ASEAN-Australia 2018, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dalam pertemuan bilateral.
Diskusi dimulai pada pukul 11.00 waktu setempat dan terfokus pada sejumlah topik yang mengemuka dari pertemuan 2+2 antara menteri luar negeri dan pertahanan kedua negara pada Jumat (16 Maret).
“Saya ingin segera melihat tanda tangan rencana aksi kerja sama kelautan,” kata presiden. “Kedua menteri luar negeri juga telah bertukar pikiran tentang konsep arsitektur kawasan Indo-Pasifik.”
Dia berharap dialog kawasan Indo-Pasifik akan terus berlanjut untuk mencapai stabilitas, perdamaian, dan pembangunan.
Widodo juga berbicara tentang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Australia (IA-CEPA). Negosiasi IA-CEPA terbaru berlangsung pada 6 dan 7 Maret.
“Sudah ada kemajuan, tetapi belum sepenuhnya terwujud, kesimpulan akhir dari negosiasi harus memastikan manfaat bagi kedua negara tidak hanya dari segi perdagangan, tetapi juga dalam hal kolaborasi dan kerja sama,” tambahnya.
Australia juga diharapkan untuk menanggapi dengan baik tawaran yang berbeda untuk kolaborasi, menurut presiden.
“Visa kerja dan liburan; pendidikan tinggi dan pelatihan kejuruan; standar profesional; pengembangan industri dan pertanian, termasuk peternakan; dan program pemagangan baik untuk pelajar maupun profesional,” kata Widodo.
Topik bilateral ketiga yang dibahas adalah tindak lanjut “Konferensi Digital Indonesia-Australia”.
Meningkatkan peran UKM dan startup dalam menghasilkan inovasi digital; mendirikan Unicorn Indonesia Berikutnya; meningkatkan literasi digital; dan inisiatif smart government untuk meningkatkan pelayanan publik termasuk di antara tindak lanjutnya.